Di Desa Bunder terdapat beberapa UMKM, salah satunya adalah usaha Jamur Tiram yang dimiliki oleh Ibu Murniati sejak tahun 2018. Berdasarkan hasil survei yang kami lakukan, terdapat dua jenis jamur yang dikembangkan, yaitu jamur coklat dan jamur putih. Masa produksi jamur hanya berlangsung selama 2 bulan sebelum mencapai masa kedaluwarsa. Panen jamur biasanya dilakukan sebanyak 4 hingga 5 kali dengan jarak 15 hari antara setiap panen untuk memungkinkan pertumbuhan jamur yang baru. Pada musim hujan, panen jamur hanya dilakukan satu kali karena kondisi udara yang lembab.
Ibu Murniati biasanya membeli bibit jamur dari daerah Kediri atau Sidoarjo sebagai bahan tanamannya. Bahan baku yang digunakan dalam proses pengolahan jamur tiram meliputi serbuk sekam, gergaji kayu, dan kapur. Jika terjadi kegagalan panen pada jamur, jamur tersebut tidak langsung dibuang karena masih ada potensi pertumbuhan. Caranya adalah dengan memotong bagian jamur yang tidak tumbuh dengan harapan akan muncul pertumbuhan baru. Kegagalan panen biasanya disebabkan oleh ketidakmerataan proses pengadukan dan adanya campuran minyak dari gergaji kayu.
Proses pembuatan jamur dilakukan dengan mencampurkan bahan-bahan tersebut, kemudian diapres dan dikukus. Setelah dingin, bibit jamur dimasukkan ke tempat yang telah disiapkan dan selanjutnya ditunggu selama 2 bulan, asalkan tidak ada kendala dan gangguan, agar jamur dapat tumbuh dengan baik selama 40 hari.
Berikut survei yang telah dilakukan pada tanggal 28 Juni 2023.
0 comments:
Posting Komentar