Senin, 13 Agustus 2018

Tradisi Desa

                
               Perspektif budaya masyarakat di Desa Bunder sangat kental dengan budaya Islam. Hal ini disebabkan oleh seluruh penduduk Desa Bunder beragama Islam dan juga terpengaruh oleh pengaruh kebudayaan Islam yang tercermin dari keberadaan bekas kerajaan Islam dan yang berada di Madura.
            Budaya yang lain adalah kegiatan Rokat Dhisa atau dalam arti Bahasa Indonesia adalah Syukuran Desa. Rokat Dhisa dilaksanakan dengan tujuan memohon “Keselamatan Warga” masyarakat dari segala musibah dan memohon agar dilancarkan rezekinya, acara ini dilaksanakan menjelang musim penghujan disetiap tahunnya, bentuk dari kegiatan ini meliputi pembukaan, sambutan doa bersama serta pemotongan tumpeng dan makan bersama, undangan yang hadir pada kegiatan tersebut terdiri dari seluruh masyarakan desa Bunder dan masyarakat desa lainnya yang diundang oleh kepala desa, serta perangkat, tokoh masyarakat, dan lainnya, sebagai gambaran umum pelaksanaan sebelum acra dimulai masyarakat dan panitia mempersiapkan perlengkapan seperti tarop, soundsystemdan lain-lain sedangkan kaum ibu mempersiapkan konsumsi yang nantinya akan dibawa ke acra tersebutuntuk makan bersama, makanan yang disajikan pada acara tersebut terdiri dari makanan sehari-hari, buah-buahan hasil dari pertanian desa setempat serta tidak ketinggalan nasi tumpeng yang sudah menjadi ciri khas dalam pelaksanaan Rokat Dhisa. Pelaksanaan Rokat Dhisa ini dilaksanakan ketika awal musim hujan tiba. Berharap ada keberkahan pada musim ini, dengan hasil panen yang melimpah serta dapat mensejahterakan kehidupan masyarakat desa Bunder. Pemerintah desa menjadi ujung tombak pelaksanaan kegiatan ini. Harapan dari masyarakat cara ini hendaknya menjadi agenda tradisi tahunan selain untuk memohon keselamatan dan kesejahteraan warga masyarakat. Acara ini dapat menjalin silaturrahmi baik sesama masyarakat maupun dengan pemerintah desa. Pemerintah desa itu sendiri yang sekarang dibawah kepemimpinan Hj. Iswanyanti akan melestarikan kegiatan ini dan akan dijadikan agenda tahunan yang pembiayaannya akan dianggarkan melalui dana desa yang sekarang sudah di gulirkan pemerintah.
Gambar Sosialisasi Desa dan Pelaksanaan Rokat

            Masyarakat Desa Bunder juga memiliki kesenian yaitu Hadrah “HADRAH USWATUN HASANAH” yang dinaungi oleh Ibu-ibu PKK dan diketuai oleh Ibu Kepala Desa Bunder yaitu Ibu Hj. Iswanyanti yang tugasnya mengkoordinir semua anggota mulai dari latihan hingga perlombaan. Bendaharanya yaitu Ibu Ana Fathul Jannah yang tugasnya mencatat semua transaksi keuangan di Hadrah Uswatun Hasanah. Dan Ibu Indraningsih sebagai sekretaris yang tugasnya mengarsip semua dokumen organisasi. Keanggotaan dari Hadrah Usawatun Hasanah ini bersifat terbuka yang artinya semua orang bisa mengikuti dan menjadi anggota dalam kesenian hadrah tersebut, syarat yang paling utama yaitu anggota harus berasal dari Desa Bunder. Jumlah orang yang sudah menjadi anggota di Hadrah Uswatun Hasanah sudah berjumlah 30 orang, yang semua anggota berasal dari empat dusun yaitu Dusun Buder Barat, Bunder Timur, Mondung Selatan, dan Mondung Utara. Jadwal latihan dari Hadrah Uswatun Hasanah yaitu pada Selasa malam dan hari Jumat, pada Selasa malam adalah jadwal untuk latihan hadrah yang dilaksanakan dirumah Ibu Kepala Desa Bunder sedangkan hari Jumat adalah jadwal untuk arisan hadrah di rumah masing-masing anggota yang terdaftar. Semua pembiayaan yang dibutuhkan pada Hadrah Uswatun Hasanah seperti pembelian hadrah dll. Semuanya dibiayai oleh dana desa, dukungan pemerintah desa untuk kesenian ini bukan hanya berupa materi tetapi juga berupa motivasi, konsumsi dll. Semua usaha yang dilakukan oleh aparat desa dan semua anggota berhasil mendapatkan prestasi yaitu juara 3 tingkat kecamatan (2016), dan juara harapan 2 tingkat kecamatan (2017).


0 comments:

Posting Komentar